Sebuah buku ilmiah keagamaan yang cukup memikat hati dari
hamparan ‘buku laris’ di pelatar toko buku karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman,
MS berjudul “THE SCIENCE OF SHALAT” yang diterbitkan Qultummedia telah membawa
semangatku memahami betapa besarnya hikmah shalat tepat waktu. Ternyata
perpindahan waktu shalat adalah bagian dari kekuasaan Allah swt yang mempunyai
hikmah dan keajaiban alam pada setiap detiknya. Setiap peralihan waktu sholat
secara bersamaan telah terjadi perubahan energi alam yang dapat diukur dan
dapat dirasakan melalui perubahan warna alam. Nah, aku teringat sebuah lagu
'sanja kuning' yang bermakna pantangan sehingga pada posting berikut kupaparkan
beberapa rahasia alam kalau kita sempat shalat tepat waktu.
SUBUH
Pada waktu subuh alam berada dalam spectrum warna biru muda
yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi,
tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru
muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara
berkomunikasi. Ketika adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada
tingkatan optimum yang kemudian diserap oleh tubuh terutama pada waktu ruku`
dan sujud. Kerugian bagi yang masih tidur pulas pada waktu subuh karena akan
kehilangan kesempatan mendapat semangat baru untuk mencari rezeki dan
berkomunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru
muda di alam ketika ruh dan jasad masih lelap tertidur.
DZUHUR
Warna alam pada saat memasuki waktu dzuhur bernuansa
menguning yang berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia. Warna
kuning keemasan ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Selain itu warna
kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan perasaan dan keceriaan
seseorang. Jadi, kerugian yang besar bagi yang melewatkan sholat Dzuhur karena
akan berakibat gangguan pada sistem pencernaan serta berkurang keceriaan.
ASHAR
Warna alam pada waktu Ashar berubah menjadi oranye. Aroma
warna orange ini berpengaruh terhadap kondisi prostate, uterus, ovary, testis
dan sistem reporduksi. Warna oranye pada waktu dzuhur juga mempengaruhi
kreativitas seseorang sehingga kerugian bagi yang kerap tertinggal shalat Ashar
karena akan menurun daya kreativitasnya. Selain itu, organ reproduksi juga akan
kehilangan energi positif dari warna alam oranye tersebut.
MAGHRIB
Menjelang senja terlihat warna alam berubah menjadi merah.
Hal ini terjadi karena waktu Maghrib tiba terjadi spectrum warna alam selaras
dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga
karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Jika sedang dalam
perjalanan hendaklah berhenti untuk mengerjakan sholat Maghrib. Hal ini lebih
baik karena pada waktu maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua
atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang
kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
ISYA
Suasana alam berubah menjadi warna nila dan selanjudnya
menjadi gelap. Waktu Isya` menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang
frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Kerugian bagi yang melewati
waktu shalat Isya karena sering merasa gelisah. Jika waktu Isya usai dan alam
mulai diselimuti kegelapan hendaknya segera mengistirahatkan tubuh dengan
tidur. Pada saat malam kondisi jiwa berada pada gelombang Delta dengan
frekuensi di bawah 4 Hz pada seluruh sistem tubuh sehingga kondisi fisik
memasuki waktu istirahat.
TAHAJUD
Selepas tengah malam kembali suasana alam bersinar dengan
warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan
frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak),
thalamus dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur kemudian
sangat baik jika mengerjakan sholat tahajud. (thalamus pusat integrasi dan
saluran sensori ke cortex serta cerebellum atau pengatur koordinasi gerak
sementara hypothalmus pengatur syaraf, hormon, pembangun hasrat dan temperatur
tubuh)sumber :http://jurukunci4.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar